RAGAM ILMU ISLAM KEJAWEN
Sebelum membahas Ilmu Gaib Aliran Islam
Kejawen, kita akan memperjelas dulu pengertian
Ilmu Gaib yang kita pakai sebagai istilah di sini.
Ilmu Gaib adalah kemampuan melakukan sesuatu
yang tidak wajar melebihi kemampuan manusia
biasa, sering juga disebut sebagai Ilmu Metafisika,
Ilmu Supranatural atau Ilmu Kebatinan karena
menyangkut hal-hal yang tidak nampak oleh
mata. Beberapa kalangan menganggap Ilmu Gaib
sebagai hal yang sakral, keramat dan terlalu
memuliakan orang yang memilikinya, bahkan
menganggap wali atau orang suci.
Perlu diterangkan, bahwa keajaiban atau karomah
yang ada pada Wali (orang suci kekasih Tuhan)
tidak sama dengan Ilmu Gaib yang sedang kita
pelajari. Wali tidak pernah mengharap
mempunyai keajaiban tersebut. Karomah itu
datang atas kehendak Allah karena mereka adalah
orang yang sangat saleh dan rendah hati.
Sementara kita adalah orang yang meninta
kepada Allah agar melimpahakan kekuasaan-Nya
untuk keperluan kita.
Dalam hasanah perkembangan Ilmu Gaib di
Indonesia, kita mengenal dua aliran utama yaitu
Aliran Hikmah dan Aliran Kejawen. Aliran Hikmah
berkembang di kalangan pesantren dengan ciri
khas doa/mantra yang murni berbahasa Arab
(kebanyakan bersumber dari Al-Quran).
Sedangkan aliran Kejawen yang ada sekarang
sebetulnya sudah tidak murni kejawen lagi,
melainkan sudah bercampur dengan tradisi islam.
Mantranya pun kebanyakan diawali dengan
basmalah kemudian dilanjutkan dengan mantra
jawa. Oleh kerena itu, saya menyebutnya Ilmu
Gaib Aliran Islam Kejawen. Tradisi islam-kejawen
inilah yang lebih banyak mewarnai keilmuan Silat
Rohani.
Aliran Islam Kejawen
Ilmu Gaib Aliran Islam Kejawen bersumber dari
alkulturasi (penggabungan) budaya jawa dan
nilai-nilai agama islam. Ciri khas aliran ini adalah
doa-doa yang diawali basmalah dan dilanjutkan
kalimat bahasa jawa, kemudian diakhiri dengan
dua kalimat sahadad. Aliran Islam Jawa tumbuh
syubur di desa-desa yang kental dengan kegiatan
keagamaan (pesantren yang masih tradisional).
Awal mula aliran ini adalah budaya masyarakat
jawa sebelum islam datang yang memang
menyukai kegiatan mistik dan melakukan ritual
untuk mendapatkan kemampuan suparantural.
Para pengembang ajaran islam di Pulau Jawa
(Wali Songo) tidak menolak tradisi jawa tersebut,
melainkan memanfaatkannya sebagi senjata
dakwah.
Para Wali menyusun ilmu-ilmu Gaib dengan
tatacara lelaku yang lebih islami, misalnya puasa,
wirid mantra bahasa campuran arab-jawa yang
intinya adalah do ’a kepada Allah. Mungkin alasan
mengapa tidak disusun mantra yang seluruhnya
berbahasa Arab adalah agar orang jawa tidak
merasa asing dengan ajaran-ajaran yang baru
mereka kenal.
Di Indonesia, khususnya orang jawa, pasti
mengenal Sunan Kali Jaga (Raden Said). Beliau
inilah yang paling banyak mewarnai paham
islam-kejawen yang dianut orang-orang jawa
saat ini. Sunan Kali jaga menjadikan kesenian dan
budaya sebagai kendaraan dakwahnya. Salah
satu kendaran Sunan Kali Jaga dalam penyebaran
ajarannya adalah melalu tembang / kidung.
Kidung-kidung yang diciptakannya mengandung
ajaran ketuhanan dan tasawuf yang sangat
berharga. Ajaran islam yang luwes dan
menerima berbagai perbedaan.
Bahkan Sunan Kali Jaga juga menciptakan satu
kidung “Rumeksa Ing Wengi” yang menurut saya
bisa disebut sebagai Ilmu Gaib atau Ilmu
Supranatural, karena ternyata orang yang
mengamalkan kidung ini memiliki berbagai
kemampuan supranatural.
Konsep Aliran Islam Kejawen
Setiap perilaku manusia akan menimbulkan bekas
pada jiwa maupun badan seseorang. Perilaku-
perilaku tertentu yang khas akan menimbulkan
bekas yang sangat dasyat sehingga seseorang
bisa melakukan sesuatu yang melebihi
kemampuan manusia biasa. Perilaku tertentu ini
disebut dengan tirakat, ritual, atau olah rohani.
Tirakat bisa diartikan sebagai syarat yang harus
dipebuhi untuk mendapatkan suatu ilmu.
Penabungan Energi. Karena setiap perilaku akan
menimbulkan bekas pada seseorang maka ada
suatu konsep yang khas dari ilmu Gaib Aliran
Islam Jawa yaitu Penabungan Energi. Jika bandan
fisik anda memerlukan pengisian 3 kali sehari
melalui makan agar anda tetap bisa beraktivitas
dengan baik, begitu juga untuk memperoleh
kekuatan supranatural, Anda perlu mengisi
energi. Hanya saja dalam Ilmu Gaib pengisian
ernergi cukup dilakukan satu kali untuk seumur
hidup. Penabungan energi ini dapat dilakukan
dengan cara bermacam-macam tergantung jenis
ilmu yang ingin dikuasai. Cara-cara
penabunganenergi lazim disebut Tirakat.
Tirakat. Aliran Islam Kejawen mengenal tirakat
(syarat mendapatkan ilmu) yang kadang
dianggap kontroversial oleh kalangan tertentu.
Tirakat tersebut bisa berupa bacaan doa. wirid
tertentu, mantra, pantangan, puasa atau
penggabungan dari kelima unsur tersebut. Ada
puasa yang disebut patigeni (tidak makan,
minum, tidur dan tidak boleh kena cahaya),
nglowong, ngebleng dan lain-lain. Biasanya
beratnya tirakat sesuai dengan tingkat kesaktian
suatu ilmu. Seseorang harus banyak melakukan
kebajikan dan menjaga bersihnya hati ketika
sedang melakukan tirakat.
Khodam. Setiap Ilmu Gaib memiliki khodam.
Khodam adalah mahluk ghaib yang menjadi
“ roh” suatu ilmu. Khodam itu akan selalu
mengikuti pemilik ilmu. Khodam disebut juga
Qorin, ialah mahluk ghaib yang tidak berjenis
kelamin artinya bukan pria dan bukan wanita, tapi
juga bukan banci. Dia memang diciptakan
semacam itu oleh Allah dan dia juga tidak
berhasrat kepada manusia. Hal ini berbeda
dengan Jin yang selain berhasrat kepada kaum jin
sendiri kadang juga ada yang “suka” pada
manusia.
Macam-macam Ilmu Aliran Islam Kejawen
Berikut adalah klasifikasi ilmu gaib bedasarkan
fungsinya menurut Erlangga. Mungkin orang lain
membuat klasifikasi yang berbeda dengan
klasifikasi menurut Erlangga. Hal tersebut bukan
masalah karena memang tidak ada rumusan
baku tentang klasifikasi ilmu Gaib.
1. Ilmu Kanuragan atau Ilmu Kebal
Ilmu kanuragan adalah ilmu yang berfungsi untuk
bela diri secara supranatural. Ilmu ini mencakup
kemampuan bertahan (kebal) terhadap serangan
dan kemampuan untuk menyerang dengan
kekuatan yang luar biasa. Contohnya ilmu Asma ’
Malaikat, Hizib Kekuatan Batin, Sahadad
Pamungkas dll.
2. Ilmu Kawibaan dan Ilmu Pengasihan
Inilah ilmu supranatural yang fungsinya
mempengaruhi kejiwaan dan perasaan orang
lain. lmu Kewibaan dimanfaatkan untuk
menambah daya kepemimpinan dan
menguatkan kata-kata yang diucapkan. Orang
yang menguasai Ilmu Kewibawaan dengan
sempurna akan disegani masyarakat dan tidak
satupun orang yang mampu melawan
perintahnya apalagi berdebat. Bisa dikatakan bila
Anda memiliki ilmu ini Anda akan mudah
mempengaruhi dan membuat orang lain nurut
perintah Anda tanpa berpikir panjang.
Sedangkan Ilmu Pengasihan atau ilmu pelet
adalah ilmu yang berkaitan dengan maslah cinta,
yakni membuat hati seseorang yang Anda tuju
menjadi simpati dan sayang. Ilmu ini banyak
dimanfaatkan pemuda untuk membuat pujaan
hati jatuh cinta padanya. Ilmu ini juga dapat
dimanfaatkan untuk membuat lawan yang berhati
keras menjadi kawan yang mudah diajak
berunding dan memulangkan orang yang
minggat.
3. Ilmu Trawangan dan Ngrogosukmo
Jika Anda ingin tahu banyak hal dan bisa melihat
kemana-mana tanpa keluar rumah, maka
kuasailah ilmu trawangan. Ilmu trawangan
berfungsi untuk menajamkan mata batin hingga
dapat menangkap isyarat yang halus, melihat
jarak jauh, tembus pandang dan lain-lain.
Sedangkan Ilmu Ngrogosukmo adalah kelanjutan
dari Ilmu Trawagan. Dalam ilmu trawangan
hanya mata batin saja yang berkeliaran kemana-
mana, sedangkan jika sudah menguasai ilmu
ngrogosukmo seseorang bisa melepaskan roh
untuk melakukan perjalanan kemanapun dia mau.
Baik Ilmu Trawangan maupaun Ngrogosukmo
adalah ilmu yang tergolong sulit dipelajari karena
membutuhkan keteguhan dan kebersihan hati.
Biasanya hanya dikuasi oleh orang yang sudah
tua dan sudah tenang jiwanya.
4. Ilmu Khodam
Seseorang disebut menguasai ilmu khodam bila
orang yang tersebut bisa berkomunikasi secara
aktif dengan khodam yang dimiliki. Khodam
adalah makhluk pendamping yang selalu
mengikuti tuannya dan bersedia melakukan
perintah-perintah tuannya. Khodam
sesungguhnya berbeda dengan Jin / Setan,
meskipun sama-sama berbadan ghaib. Khodam
tidak bernafsu dan tidak berjenis kelamin.
5. Ilmu Permainan (Atraksi)
Ada ilmu supranatural yang hanya bisa
digunakan untuk pertunjukan di panggung.
Sepintas ilmu ini mirip dengan ilmu kanuragan
karena bisa memperlihatkan kekebalan tubuh
terhadap benda tajam, minyak panas dan air
keras. Namun ilmu ini tidak bisa digunakan untuk
bertaruang pada keadaan sesungguhnya. Contoh
yang sering kita lihat adalah ilmunya para pemain
Debus.
6. Ilmu Kesehatan
Masuk dalam kelompok ini adalah ilmu gurah
(membersihkan saluran pernafasan), Ilmu-ilmu
pengobatan, ilmu kuat seks, dan ilmu-ilmu
supranatural lain yang berhubungan dengan
fungsi bilologis tubuh manusia.
Tiga Cara Penurunan Ilmu Ghaib
Ada tiga hal yang menyebebkan seseorang
memiliki kemampuan supranatural. Yaitu:
1.
Menjalankan Tirakat. Tirakat adalah bentuk olah
rohani khas jawa yang tujuannya untuk
memperoleh energi supranatural atau tercapainya
suatu keinginan. Tirakat tersebut bisa berupa
bacaan doa, mantra, pantangan, puasa atau
gabungan dari kelima unsur tersebut. Inilah yang
disebut belajar ilmu gaib sesungguhnya, karena
berhasi atau tidaknya murid menjalankan tirakat
hingga menguasai ilmu, tergantung sepenuhnya
pada dirinya sendiri. Dalam hal ini guru hanya
memberi bimbingan.
2.
Pengisian. Seseorang yang tidak mau susah
payah juga bisa mempunyai kemampuan
supranatural, yaitu dengan cara pengisian.
Pengisian adalah pemindahan energi supranatural
dari Guru kepada Murid. Dengan begitu murid
langsung memiliki kemampuan sama seperti
gurunya. Pengisian (transfer ilmu) hanya bisa
dilakukan oleh Guru yang sudah mencapai
tingkatan spiritual yang tinggi.
3.
Warisan Keturunan. Seseorang bisa mewarisi
ilmu kakek-buyutnya yang tidak ia kenal atau ilmu
orang yang tidak dikenal secara otomatis tanpa
belajar dan tanpa sepengetahuannya. Maka ada
yang menyebutnya “ilmu tiban” yang artinya
datang tanpa disangka-sangka.
Mitos Tentang Efek Samping
Beberapa orang masih menyakini bahwa pemilik
Ilmu Gaib akan mengalami kesulitan hidup dan
mati, susah dapat rezeki, bisa sakit jiwa (gila),
menderita saat akan mati dll. Saya membantah
mentah-mentah argument tersebut. Bukankah
masalah rizqi dan nasib adalah Allah SWT yang
menentukan.
Memang ada banyak pemilik ilmu gaib adalah
orang yang tak punya uang alias miskin, tapi saya
yakin itu bukan disebabkan oleh ilmunya,
melainkan karena dia malas bekerja dan bodoh.
Kebanyakan orang yang memiliki ilmu gaib
menjadi sombong dan malas bekerja, hanya
mengharapkan orang datang meminta
pertolongannya lalu menyelipkan beberapa
lembar rupiah ketika bersalaman. Jadi bukan
karena Ilmunya.
Sebetulnya baik buruk efek Ilmu Gaib tergantung
pemiliknya. Bisa saja Allah menghukum dengan
cara menyulitkan rezeki, menyiksa saat
datangnya ajal atau hukuman lain karena orang
tersebut sombong dan suka menindas orang lain
dengan ilmunya, bukankah kita selalu dalam
kekuasaan Allah.
Langganan:
Postingan (Atom)