UMBORAMPE

Ubo Rampe - Sarat Harapan dan PeringatanSetiap
peringatan ulang tahun, biasanya tumpeng selalu
menjadi sarat ritual. Tidak hanya saat
memperingati hari ulang tahun seseorang,
tumpeng juga menyertai acara ulang tahun
lembaga. Dalam upacara itu, tumpeng dipotong
(seharusnya dibelah) dan diberikan kepada
generasi penerus. Biasanya tumpeng yang
disajikan adalah tumpeng robyong. Lalu apakah
ini sekadar gagah-gagahan atau mempunyai
makna?
Tumpeng robyong merupakan lambang
manusia yang taat beragama dan giat bekerja.
Selain tumpeng robyong, ada sekitar 40-an
benda yang selalu menyertai sebuah ritual
upacara sebagai sesaji, terutama dalam acara
ritual yang diadakan oleh keraton. Setiap barang
ataupun benda mempunyai makna tersendiri.
Cengkir atau buah kelapa hijau dan kelapa gading
yang masih muda, merupakan lambang
keandalan pikiran dan kekuatan batin. Maksudnya,
dalam bertindak, kita tidak boleh hanya
mengandalkan pikiran dan fisik, tetapi juga hati
dan akal budi.
Kembang mayang melambangkan sepasang
manusia yang mantap lahir batin dan siap
menyemaikan bibit-bibit manusia unggul generasi
berikutnya.
Pusaka keris adalah lambang keberanian dan
percaya diri. Berani dan percaya bahwa Tuhan
akan menolong siapa pun yang menegakkan
kebenaran.
Bubur. Berbagai jenis bubur biasanya disediakan,
seperti bubur Sura, bubur Sengkala, dan bubur
Pancawarna, yang merupakan lambang cikal
bakal manusia. Bubur ini dimaksudkan agar kita
selalu ingat proses kelahiran bayi sehingga timbul
rasa hormat pada ibu dan ayah serta Tuhan Yang
Maha Esa. Selain itu juga harapan agar kita bisa
mengendalikan nafsu angkara.
Sekapur sirih melambangkan segala persoalan
yang dihadapi oleh manusia dalam hidupnya.
Maksud dari penyajian sekapur sirih ini adalah
agar kita selalu siap dan kuat dalam menghadapi
segala cobaan dan benturan dalam hidup.
Kembang setaman adalah lambang sosialisasi diri.
Maksudnya agar kita selalu berusaha menjaga
harumnya nama diri, kerabat, dan teman.
Kembang pancawarna yang terdiri dari melati,
mawar merah, (kantil) gading putih, gading
kuning, dan bunga kenanga, melambangkan cinta
kasih yang selalu berkembang dan harum
mewangi.
Santan kanil (kental) merupakan lambang sari-sari
kehidupan dan juga susu ibu. Dimaksudkan agar
kita selalu mengingat jasa dan pengorbanan ibu
yang telah melahirkan kita.
Damar kembang dibuat dari kelapa yang sudah
dibuang serabut dan batoknya, lalu dilubangi
bagian yang merupakan bakal tunas, diisi dengan
minyak kelapa dan diberi sumbu dari sobekan
kain dan dinyalakan. Ini merupakan lambang
kehidupan, dimaksudkan agar kita selalu mengisi
kehidupan ini dengan hal-hal yang diridloi oleh
Tuhan Yang Maha Esa.
Air putih lambang kesucian. Agar kita selalu
bersih, baik lahir maupun batin.
Lambang Kerukunan
Selain tumpeng, biasanya juga muncul berbagai
kue basah yang biasa disebut jajan pasar. Kue ini
ditata dalam satu wadah yang melambangkan
kerukunan dan persatuan dari berbagai suku dan
manusia.
Nasi yang disajikan pun terdiri dari empat
macam, yaitu nasi kuning, nasi brok, nasi byar,
dan nasi golong. Semua nasi-nasi tersebut
melambangkan bibit manusia generasi
mendatang. Maksudnya agar kita hati-hati dan
penuh perhatian dalam "membuat" keturunan
sehingga menghasilkan generasi yang unggul.
Panggang ayam dan ingkung (ayam goreng
utuh) adalah lambang ayah- ibu dan
pengorbanan selama hidup mereka dalam
membesarkan kita. Sesaji ini dimaksudkan agar
kita hormat pada orangtua dan mencintai sesama
dengan ikhlas, seperti kedua orangtua mencintai
kita.
Pisang raja talun setandan merupakan lambang
keberhasilan. Maksudnya agar kita mempunyai
tujuan hidup atau cita-cita yang berguna bagi
nusa, bangsa, dan sesama serta berusaha
meraihnya sampai berhasil.
Sekat padi melambangkan manusia yang berisi,
baik lahir maupun batin.
Buah-buahan, dari yang mentah sampai yang
matang merupakan lambang dari proses
pematangan diri manusia. Pematangan diri yang
mengikuti proses alam dan tidak karbitan akan
menghasilkan pribadi yang kuat.
Berbagai macam daun, mulai daun kluwih, daun
pohon beringin, daun andong dan puring,
melambangkan perlindungan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Karena itu, kita harus selalu ingat
kepada-Nya dengan selalu melaksanakan segala
perintah-Nya.
Tebu wulung melambangkan kekuatan dan
kemantapan batin. Diharapkan, budi pekerti dan
kepribadian kita kukuh dan tegak seperti tanaman
tebu tersebut.
Janur kuning merupakan lambang cahaya terang.
Agar kita selalu mendapatkan jalan yang lurus
dan diridloi Allah dalam menjalani hidup ini. Tajali
nur.
Taplak kain mori berwarna putih melambangkan
kesucian. Dimaksudkan agar segala tindak tanduk
kita didasarkan pada hati dan pikiran yang suci
bersih, tidak dikotori oleh kecurigaan.
Payung agung merupakan lambang
perlindungan. Ditujukan kepada pamong atau
pejabat agar selalu melindungi rakyatnya dari
"hujan" dan "panas" kehidupan.
Tombak melambangkan kewaspadaan. Kita
diharapkan untuk selalu waspada dalam
menghadapi segala kemungkinan yang
mengancam kelangsungan hidup kita.
Dupa ratus dan wawangian merupakan lambang
ketentraman. Dengan menjaga nama diri,
keluarga, negara, dan bangsa, diharapkan hidup
kita akan nyaman dan tentram.
Umbul-umbul dari pohon bambu dihiasi janur
kuning melambangkan kebesaran Tuhan Yang
Maha Agung. Selain itu juga agar kita selalu ingat
dan melestarikan budaya yang telah diturunkan
oleh nenek moyang.